IHSG Melemah Setelah Kuat Pada Beberapa Hari Sebelumnya

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada perdagangan sesi I Selasa (21/11/2023) dan gagal untuk bertahan di level psikologis 7.000. Sebelumnya, mengutip knowledge Bloomberg, Senin (20/11/2023), IHSG ditutup menguat 0,25% atau 17,22 poin ke 6.994,88. IHSG sempat bergerak meraih level tertinggi 7.011 selama sesi perdagangan dan menduduki level terendah di 6.964,70.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,47% atau 33,1 poin ke 6.961,79 pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (21/11). Tercatat investor asing yang jalankan net sell atau jual bersih sejumlah Rp 338,26 miliar di seluruh pasar saat IHSG turun hari ini. Net sell asing di pasar reguler meraih Rp 528,29 miliar. Sedangkan di pasar negosiasi, investor asing mencatat net buy atau membeli bersih Rp 190,04 miliar.

Baca juga : Investor Emas Menunggu Risalah Data The Fed

Saham-saham dengan net sell terbesar asing hari ini adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 491,11 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 151,97 miliar, dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Rp 35,52 miliar.

Saham-saham dengan net buy terbesar asing hari ini adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 115,35 miliar, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) Rp 63,11 miliar, dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) Rp 35,63 miliar.

Neraca Pembayaran Indonesia (NPI)

Sementara itu pada hari ini, Bank Indonesia (BI) merilis knowledge Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III-2023 Adapun NPI RI pada kuartal III-2023 mengalami defisit US$ 1,5 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada kuartal di awalnya sebesar US$ 7,4 miliar. Penurunan ini ditopang oleh defisit neraca transaksi berlangsung dan transaksi modal dan finansial yang membaik. Penurunan ini ditopang oleh defisit neraca transaksi berlangsung dan transaksi modal dan finansial yang membaik.

You may also like