Emas Terus Merangkak Naik Menuju Pergantian Tahun

Harga emas tetap gagal menembus di level psikologis US$2.000 per troy ons, tetapi emas tetap berada terhadap jalur penguatan sejalan bersama dengan melemahnya dolar gara-gara investor menanti kebijakan suku bunga The Federal Reserve (The Fed).

Pada perdagangan Kamis (23/11/2023) harga emas di pasar spot ditutup menguat 0,10% di posisi US$ 1.991,79 per troy ons. Sementara, sampai pukul 06.00 WIB Jumat (24/11/2023), harga emas di pasar spot bergerak lebih tinggi atau naik 0,10% di posisi US$ 1.993,80 per troy ons.

Harga emas menguat tipis terhadap perdagangan Kamis sejalan melemahnya dolar AS, tetapi sebagian besar investor tetap absen dalam perdagangan yang sepi gara-gara ketidakpastian seputar jalur suku bunga The Fed.

Pendorong kenaikan harga emas di antaranya adalah melandainya imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun jadi 4,416% terhadap perdagangan kemarin dari 4,418%  terhadap perdagangan hari sebelumnya.  Emas tidak tawarkan imbal hasil agar melandainya imbal hasil US Treasury menyebabkan emas lebih menarik. Perdagangan emas relatif sepi kemarin gara-gara sebagian besar pasar AS tutup untuk libur Thanksgiving.

Baca juga: Harga Emas Tetap Stabil Dampak Risalah FOMC

Investor mengalihkan ekspektasi penurunan suku bunga terhadap tahun 2024 sesudah data terhadap hari Rabu memperlihatkan kuantitas orang AS yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun lebih berasal dari yang diperkirakan terhadap minggu lalu. Klaim pengangguran AS turun 24.000 jadi 209.000 terhadap pekan yang berakhir terhadap 18 November 2023. Kondisi ini menandai terkecuali pasar tenaga kerja tetap panas agar mampu berdampak kepada kebijakan The Fed.

Harga emas terlalu peka terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan menyebabkan dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak untung emas gara-gara dolar yang menguat menyebabkan emas sukar dibeli agar keinginan turun. Emas juga tidak tawarkan imbal hasil agar kenaikan imbal hasil US Treasury menyebabkan emas tidak cukup menarik. Suku bunga yang lebih rendah akan menyebabkan dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, agar mampu turunkan opportunity biaya memegang emas, agar emas jadi lebih menarik untuk dikoleksi. Suku bunga yang lebih rendah akan menyebabkan dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, agar mampu turunkan opportunity biaya memegang emas. Sehingga emas jadi lebih menarik untuk dikoleksi.

You may also like