IHSG Menguat Pada Hari Pertama Minggu Ini

Sepanjang pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) udah menguat signifikan. Tercatat, indeks menguat 2,47% secara mingguan point-to-point ke 6.977,67. Utamanya, penguatan ini ditopang oleh data inflasi AS yang kian melandai dan membuat pelaku pasar optimis dapat kinerja pasar ekuitas global.

Indeks harga saham kombinasi (IHSG) berpeluang melanjutkan penguatan menembus 7.000 pada perdagangan hari ini, Senin (20/11/2023). Analis memberi saran sejumlah saham potensi cuan. CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan pergerakan IHSG pas ini keluar tengah mengusahakan keluar berasal dari fase konsolidasi wajarnya. Kenaikan yang terjadi didalam pergerakan IHSG pas ini tetap ditopang oleh stabilnya suasana perekonomian Indonesia dan menguatnya nilai rubah rupiah.

Indeks harga saham kombinasi (IHSG) dibuka menguat mendekati level 7.000 pada hari ini. Pukul 09.06 WIB, IHSG naik 0,12% atau 8,46 poin jadi 6.968,13. IHSG sempat capai level tertingginya 6.996,06. Terpantau 182 saham naik, 182 saham melemah, dan 239 saham stagnan. Di antara saham yang menguat, AMMN naik 0,99%, BREN naik 4,35%, dan GOTO naik 2,38%. Sebelumnya IHSG diprediksi lanjut menguat atau mengalami tren bullish pada hari ini, Senin, (20/11/2023), sehabis parkir di zona hijau pada perdagangan akhir pekan lalu.

Sementara itu, investor asing tercatat jalankan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp864,95 miliar di seluruh pasar. Rinciannya, sebesar Rp615,45 miliar di pasar reguler dan sebesar Rp249,5 miliar di pasar negoisasi dan tunai.

Maka, saham-saham apa saja yang diborong asing sepanjang pekan lalu hingga IHSG ngegas 2,47%? Mengutip RTI Business, selanjutnya net foreign buy sepanjang pekan lalu!

1. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) – Rp431,8 miliar

2. PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) – Rp305,5 miliar

3. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) – Rp207,9 miliar

4. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) – Rp116,8 miliar

5. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) – Rp76,0 miliar

6. PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) – Rp71,9 miliar

7. PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) – Rp53,7 miliar

8. PT United Tractors Tbk. (UNTR) – Rp49,6 miliar

9. PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) – Rp46,1 miliar

10. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) – Rp43,8 miliar

You may also like